Kamis, 22 Maret 2012


PERJUANGAN SANG SARJANA MUDA
Oleh: Diph Rosymood, Mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya

Fenomena kemiskinan di Indonesia masih sangat kentara, terbukti dengan kenyataan bahwa dimanapun kita berada ia dapat kita temui dengan mudah. Kemiskinan merupakan permasalahan yang seakan tanpa ujung, menghantui sebagian masyarakat Indonesia. Kemiskinan menjadi sebuah realita sosial yang tak terhindarkan, meskipun berbagai solusi telah diberikan untuk mengentaskan kemiskinan yang ada.
Sesuai dengan fenomena di atas, novel dengan judul Sarjana Muda ini menceritakan kisah dengan tema yang sangat dekat dengan kehidupan rakyat pribumi tersebut. Sebuah novel yang berusaha menginspirasi pembaca melalui kisah perjuangan Langgeng, sang tokoh utama. Melihat realita dengan penuh kejujuran, sarat akan sindiran dan kritik tajam terhadap segala kebobrokan negara yang perlu dibenahi.
Novel ini mencoba untuk menyerapkan pesan-pesan positif pada pembaca, menyisipkan pengetahuan pada lembaran-lembarannya, terutama yang berhubungan dengan perekonomian, karena memang titik awal kisah dalam novel ini adalah keresahan Langgeng atas kondisi perekonomian di desanya.
Langgeng, sosok lelaki muda yang cerdas dengan semangat belajar yang sangat tinggi. Miris melihat kondisi perekonomian di desanya, ia pun bertekad untuk menuntut ilmu setinggi mungkin dengan satu mimpi, membangun dan mengembangkan desa kelahiran yang amat dicintainya itu.
Novel ini mengisahkan perjuangan Langgeng dalam mewujudkan mimpinya, dimulai dari kisah perkuliahannya di kampus yang bisa dibilang mulus tanpa harus melalui halangan yang berarti karena didukung oleh kecerdasannya, hingga kisah jatuh bangun perjuangan Langgeng pasca kelulusannya dari kampus, sejak sekembalinya ia ke desa hingga perjuangannya di ibu kota yang mengantarkan Langgeng pada kesuksesan dan mimpi untuk membangun desanya.
Sarjana Muda dengan apik mengisahkan awal perjuangan sang tokoh hingga menuju kesuksesan. Alur dalam novel ini mengalir, bahasanya pun ringan dan mudah dipahami, ditambah dengan ditemukannya bahasa jawa dalam beberapa percakapan antar tokoh, sehingga sangat membantu dalam menggambarkan suasana pedesaan secara utuh pada pembaca.
Hanya saja menurut penulis terdapat beberapa diskusi yang pembahasannya terlalu panjang, sehingga dapat menciptakan sedikit kebosanan terhadap para pembaca. Misalnya percakapan antara dosen dengan mahasiswanya tentang materi kuliah dalam forum perkuliahan yang ditulis hingga 13 halaman, tepatnya dari halaman 61 sampai dengan halaman 73. Namun kekurangan tersebut juga bisa menjadi sesuatu yang positif, yaitu memberi pengetahuan tentang ilmu ekonomi pada pembaca, khususnya bagi mereka yang tidak mendalami ekonomi.
Membaca novel ini siap-siap penasaran karena endingnya dibuat menggantung alias tidak selesai, yaitu pada kisah Langgeng yang tidak menentukan pilihan terhadap tiga wanita yang sama-sama mencuri perhatiannya. Hal itu terlihat dari paragraf terakhir dalam novel karya Menur Widilaksmi dan Gatotkoco Suroso berikut:
“Dalam kesempatan itu, Langgeng memperhatikan Putri, Shinta, dan Saras bergantian. Ia menatap ketiga wanita itu dengan senyum yang penuh arti. Laki-laki ini berpikir, mungkin sudah saatnya ia memikirkan masalah hati dengan lebih serius”
Hal di atas tidak mengherankan karena novel ini masih akan dilanjutkan dalam kisah Langgeng berikutnya yang berjudul Langgeng For President (Dari Waduk Menuju Istana). Novel Sarjana Muda akan segera difilmkan berdasarkan gagasan dari Gatotkoco Suroso, sedangkan Menur Widilaksmi berperan sebagai penulis skenario dari kisah perjuangan Langgeng tersebut.
Judul Buku    : Sarjana Muda
Penulis            : Menur Widilaksmi dan Gatotkoco Suroso
Penerbit          : Ufuk Publishing House, Jakarta
Cetakan          : Pertama, 2011
Tebal              : 479 halaman
ISBN               : 978-602-8801-86-7

Minggu, 20 November 2011

catatan si malas

Salah satu hal dari banyak hal berbahaya adalah menunda pekerjaan. hemhh.., aku benci banget sama dia. gara-gara dia banyak mimpiku yang hanya jadi angan-angan belaka, tanpa pernah merasakannya.
Oh.., tapi aku heran ama diriku, udah tahu bahayanya kayak gitu.., masiiiiihh aja sering nunda pekerjaan. Aku juga tahu, ketika aku menunda-nunda pekerjaanku pasti aku akan menyesal dibuatnya. Tapi kemalasan selalu di depan, mendukungku untuk menunda hal-hal yang bisa kulakukan pada saat itu.
Hikz..hikz..hikz..
Aku ada dalam belenggunya, aku tahu musuhku dan tahu cara memenangkannya, tapi aku membiarkan diriku untuk kalah dan untuk penyesalan di kemudian hari.
Miris, tapi begitulah nyatanya, dan aku juga yakin bahwa banyak orang yang mengalami hal serupa.., bahkan mereka yang rajin. Hanya saja yang rajin tidak mengijinkan diri mereka kalah dan tidak berkenan dengan adanya penyesalan. mereka bangkit dalam kemalasan, melawan godaan untuk leyeh-leyeh dan melakukan sesuatu yang tidak ada guna.
Sedangkan aku beserta orang malas lainnya membiarkan diri mereka duduk lama di depan laptop, memandangi flm-film seru yang penuh dengan motivasi (tapi tidak menyadarkan), tiduran di kasur empuk, baca komik, melamun, ngobrol, menumpuk cucian, de el2.
FIGHTING!!!!!!
Ini tidak boleh dibiarkan, aku harus bangkit dan melihat kembali catatan diaryku, melihat kembali daftar mimpi-mimpiku. Aku harus bangkit dan menang melawan diriku sendiri, melawan kemalasanku. Ayo, masih ada waktu. Tidak ada kata terlambat bagi orang yang akan memulai dengan kesungguhan hati.
FIGHTING
FIGHTING
FIGHTING
Tak ada lagi kata "banyak hal yang harus kulakukan, tapi lebih banyak lagi yang kutinggalkan!!" :-(
Mari kita sambut hari baru dengan senyuman..., menatap mimpi dengan gagah berani dan berkata "tunggu aku, aku pasti kan menjemputmu"
Bismillah.., bantu aku Tuhan...

Kamis, 13 Oktober 2011

Pikiran Positif Manusia

Setiap manusia memiliki lebih dari 150 miliar sel akal yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan kita , namun tak banyak yang mengetahui fungsi dari akal tersebut. Sehingga banyak orang merasa dirinya bodoh dan tidak berguna. Disadari atau tidak, pikiran itu akan membawanya dekat pada kenyataan, sehingga fakta yang dimungkinkan terjadi adalah dia benar-benar bodoh dan tak berguna.
            Pikiran akan mempengaruhi pola pikir seseorang, sehingga melahirkan sebuah persepsi yang diwujudkan dalam alam nyata. Karena keadaan yang terjadi juga didukung oleh persepsi. Misalnya seseorang berpikir bahwa mata kuliah A sangat sulit. Dampak dari adanya pikiran negative atas mata kuliah tersebut akan direspon negative pula oleh akal manusia.
            Akal menyimpan informasi dan berbagai pengalaman dalam otak, kemudian berjuta pengalaman itu diklasifikasikan menurut jenis masing-masing. Misalnya pengalaman sedih yang telah dialami seseorang akan dikumpulkan dalam (anggap saja) suatu file tersendiri, begitu pula rasa marah, iri, dengki, sedih dan banyak lagi yang lainnya.
Karena itu, seperti dalam contoh di atas, ketika seseorang berpikir bahwa mata kuliah A sangat sulit, maka file tentang kesulitan akan terbuka dan mendukung kesulitan yang dirasakan olehnya. Sehingga membawanya untuk mendekat pada sebuah kegagalan.
Dalam kehidupan ini, pikiran positif sangat dibutuhkan. Karena dengan pikiran positif akan dilahirkan persepsi yang baik,, pola pikir yang positif, rasa optimis, percaya diri dan keyakinan. Jika semua itu telah tertanam dalam pikiran manusia, tentu sebagaimana halnya pikiran negative di atas, jika seseorang telah berpikir positif, maka file-file positif dalam otaknya akan terbuka dan mendukung pada keadaan positif, sehingga menjadikannya sangat dekat pada kenyataan.
Dr. Ibrahim Elfiky, seorang Maestro motivator muslim dunia, mengatakan bahwa: “kenyataan adalah persepsi anda, jika anda ingin mengubah kenyataan hidup anda, mulailah dengan mengubah persepsi anda.” Persepsi berada dalam pikiran manusia, karenanya, untuk mengubah persepsi yang ada, seseorang haruslah memperhatikan pikirannya terlebih dahulu. Karena persepsi lahir dari pikiran manusia. Pikiran positif akan melahirkan persepsi positif, begitu pula pikiran negative, maka ia akan melahirkan persepsi negative pula.
Selain hal di atas, pikiran manusia juga berpengaruh pada kondisi fisik seseorang. Terbukti dengan berubahnya raut wajah seseorang ketika ia sedang sedih, marah atau senang. Pikiran juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia. Detak jantung seseorang akan berdetak lebih cepat jika ia sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya takut atau cemas. Tekanan darah seseorang akan naik jika ia merasa takut dan banyak lagi contoh yang lainnya. Semua itu berasal dari satu sumber, yaitu pikiran.
Imam Ali bin Abi Thalib berkata: “Tuhan, apa yang tidak Kau beri kepada orang yang telah Kau beri akal? Dan apa yang Kau beri pada orang yang tidak Kau beri akal?.” Ungkapan Imam Ali bin Abi Thalib di atas menunjukkan bahwa begitu hebatnya kekuatan akal menusia hingga tak ada yang tak bisa di raih oleh seseorang yang oleh Allah telah dikaruniai akal. Begitupun sebaliknya, tak ada sesuatu yang bisa di raih tanpa akal.[i]




[i] Sumber bacaan: Dr. Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir Positif